Rupiah Belum Mampu Kalahkan Dolar AS di Rerata 20 Hari


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 15/02/2019 - - Rupiah secara pergerakan kembali dalam tren koreksi minor, hingga berita ini di muat rupiah terpantau melemah 0,21% ke level Rp 14.125 per dolar Amerika Serikat (AS), Jumat (15/2/2019). Pada saat pembukaan depresiasi rupiah belum terlalu dalam, depresiasi tersebut semakin dalam setelah rilis data perdagangan internasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor pada Januari 2019 sebesar US$ 13,87 miliar atau turun 4,7% year-on-year (YoY). Sementara impor tercatat US$ 15,03 miliar atau turun 1,83% YoY. Dengan begitu neraca perdagangan defisit US$ 1,16 miliar. 

Realisasi tersebut lebih dalam jika dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan ekspor turun 0,61% sementara impor juga minus 0,785%. Hasilnya, konsensus neraca perdagangan diperkirakan hanya mengalami defisit US$ 925,5 juta.


Defisit Neraca Perdagangan tersebut membuat prospek transaksi berjalan pada kuartal I-2019 menjadi penuh tanda tanya. Ada kemungkinan defisit transaksi berjalan tetap akan mengalami defisit cukup dalam karena seretnya pasokan devisa dari ekspor-impor, sehingga rupiah berpotensi dihantui risiko akan pelemahan. 

Kekhawatiran tersebut juga semakin mengkhawatirkan karena kenaikan harga minyak. Pada pukul 12:11 WIB, harga minyak mentah jenis brent naik 0,56% dan light sweet bertambah 0,44%. Dalam sebulan terakhir, harga brent dan light sweet melonjak masing-masing 5,75% dan 4,29%.

kontak perkasa futures
Secara teknikal, rupiah masih dalam bayang-bayang pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Dolar AS masih bergerak di atas rata-rata nilai penutupannya selama lima hari (moving average five/MA5) dan dua puluh hari (MA20).

Sumber: Refinitiv

Ruang pelemahan rupiah tampak masih terbuka karena belum menyentuh posisi jenuh jualnya (oversold), jika mengacu pada indikator teknikal bersifat momentum yakni stochastic slow

kontak perkasa futures

Level penghalang pelemahan rupiah (support) yang terdekat berada pada level 14.140 per dolar AS. Sedangkan penguatan berpotensi terhalang (resistance) pada level Rp 14.080 per dolar AS.

Smber cnbc news

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhatian! Facebook-Instagram-WhatsApp Masih Down

Wall Street Hijau, Penjualan Ritel Tokcer, Kurang Apa Lagi?

Gara-Gara Brexit, Harga Emas Kembali Sentuh US$ 1.300