Postingan

Menampilkan postingan dengan label DOLAR SINGAPORE

KONTAK PERKASA FUTURES - Loyonya Rupiah, Dolar Singapura Menguat Hampir 1%

Gambar
PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 02/08/2019 -    Rupiah benar-benar loyo pada perdagangan Jumat (2/8/19), dolar Singapura berhasil menguat hampir 1%, melanjutkan penguatan tajam Kamis kemarin. Mata Uang Negeri Merlion kini berada di level terkuat sejak 12 Juli.  Kontak Perkasa Futures Pada pukul 13:35 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.340,19 atau menguat 0,92% di pasar  spot , melansir data Refinitiv, setelah Kamis kemarin mencatat apresiasi 0,5%.  Munculnya kecemasan akan membesarnya perang dagang antara AS-China memicu aksi ambil untung di pasar obligasi Indonesia yang memberikan tekanan bagi rupiah. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Nanang Hendarsah.  "Depresiasi rupiah didorong oleh aksi ambil untung di bond market, yang kamu pikir ini bersifat sementara," kata Nanang kepada  CNBC Indonesia , Jumat (2/8/2018). Kembali munculnya kecemasan akan perang dagang terjadi setelah Presiden AS Donald Trump

PT KONTAK PERKASA - Jokowi Dua Periode, Rupiah Tekan Dolar Singapura ke Rp 10.435

Gambar
PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 28/06/2019 -     Dolar Singapura kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (28/6/19), melanjutkan pelemahan Kamis kemarin.  Pada pukul 12:25 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.435,59 atau melemah 0,08%, sementara Kamis kemarin melemah 0,16% di pasar  spot , mengutip data dari  Refinitiv . Hasil sidang sengketa Pilpres 2019 yang dibacakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) kemarin memperkuat hasil perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.  Baca: PT KONTAK PERKASA - Jokowi Presiden Lagi, Rupiah Menguat Lagi? Merespons putusan MK, KPU akan menggelar rapat pleno akhir pekan ini. Rapat itu juga akan menetapkan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024.  Jokowi yang melanjutkan periode pemerintahannya tentunya menjadi kabar bagus bagi pasar, arah kebijakan Istana Negara tentunya tidak akan banyak berubah, yang menjadi sen