PT KONTAK PERKASA FUTURES - Usai "Baku Hantam" Sengit Kemarin, Euro Takluk Lawan Dolar AS

PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 29/07/2019 - Mata uang euro terlibat "baku hantam" yang sengit melawan dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (25/7/19), tetapi kemudian berhasil unggul tipis. Namun pada perdagangan Jumat (26/7/19) hari ini, mata uang 19 negara Eropa Barat ini kembali keok. 

Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, dalam konferensi pers kemarin menyatakan kemungkinan zona euro mengalami resesi sangat kecil. 

Draghi yang akan digantikan oleh Christine Lagarde (mantan direktur pelaksana IMF) pada 1 November nanti juga melihat inflasi meningkat dalam jangka menengah akibat berlanjutnya ekspansi ekonomi serta pertumbuhan upah yang cukup bagus.

Pernyataan Draghi tersebut memberikan pesan yang kuat. Meski tetap membuka peluang penurunan suku bunga serta pengaktifan kembali program pembelian aset (obligasi dan surat berharga) atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE), ECB tidak akan terlalu agresif dalam melonggarkan kebijakan moneternya.



Saat pengumuman kebijakan kemarin, suku bunga ECB yakni main refinancing ratelending facility, dan deposit facility masing-masing dipertahankan sebesar 0%, 0,25% dan -0,4%. ECB menyatakan suku bunga masih akan di level saat ini atau lebih rendah lagi setidaknya hingga semester I-2020.

Artinya, jika ECB memangkas suku bunga pada September (sesuai prediksi analis), kebijakan pelonggaran moneter hanya berlangsung selama sembilan bulan. Di semester II-2020, ECB kemungkinan akan menaikkan kembali suku bunganya jika perekonomian sudah membaik dan inflasi meningkat. 

Rencana pelonggaran moneter ECB membuat euro jeblok, tetapi rentang waktu yang singkat serta sikap Draghi yang tidak terlalu dovish membuat euro berhasil bangkit.



Perhatian kini beralih ke bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), apakah akan seirama dengan ECB saat mengumumkan kebijakan moneter 31 Juli (1 Agustus waktu Indonesia) nanti. Salah satu indikator yang bisa memberikan gambaran sikap The Fed nantinya adalah data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) AS yang dirilis malam ini. 

Hasil survei Reuters menunjukkan PDB AS di kuartal-II diprediksi tumbuh 1,8% lebih rendah dari kuartal sebelumnya 3,1%. "Baku hantam" euro vs dolar di pasar forex pun bakal terjadi lagi merespon rilis data tersebut.

Jika PDB AS dirilis lebih rendah dari 1,8% euro berpotensi menekuk dolar lagi, begitu juga sebaliknya jika PDB lebih tinggi dari 1,8%, dolar yang berpeluang unggul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indeks Hong Kong Dibuka Lebih Tinggi Pada Hari Rabu

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Setelah Menang Banyak, Rupiah Kini Terlemah di Asia...

Kontakp Perkasa - Emas Tahan Penurunan seiring Laporan Data Pekerjaan A.S. Membawa Fokus pada Fed