PT KONTAK PERKASA FUTURES - Aturan Energi Trump Bikin Harga Batu Bara Rebound


PT KONTAK PERKASA FUTURES BALI 21/06/2019 -  Harga batu bara global berbalik menguat (rebound) sekaligus melawan balik koreksi beruntun yang berkelanjutan sejak 10 Juni, dipicu keluarnya peraturan Energi Bersih Terjangkau (Affordable Clean Energy, ACE) yang diterbitkan pemerintahan Donald Trump di AS.  

Pemberitaan CNBC.com menunjukkan aturan ACE tersebut memungkinkan pembangkit listrik batu bara masih melanjutkan produksi energinya tetapi harus tetap melakukan beberapa langkah untuk menurunkan polusinya dengan meningkatkan efisiensi. 

Data Refinitiv memperlihatkan penguatan terjadi pada harga kontrak batu bara Newcastle pengiriman Agustus naik tipis ke posisi US$ 70,07 per ton dari US$ 69,7 per ton kemarin (20/6/19). 


Harga kontrak komoditas (futures) tersebut lumrah dijadikan sebagai acuan harga batu bara global.

Peraturan ACE yang dikeluarkan Lembaga Perlindungan Lingkungan (Environmental Protection Agency, EPA) tersebut memberikan ruang bagi setiap negara bagian untuk menyusun rencana sendiri untuk mengurangi emisi. 
Salah satunya adalah dengan mendorong pembangkit listrik berbahan baku batu bara untuk meningkatkan efisiensi.  
KONTAK PERKASA FUTURES
"Aturan ACE kami akan memberi insentif teknologi baru yang akan memastikan pembangkit listrik batu bara akan menjadi bagian dari masa depan yang lebih bersih," ujar Andrew Wheeler, EPA Administrator, seperti dikutip CNBC.com. 
Regulasi baru tersebut dikritik karena berseberangan dengan program Clean Power Plan yang berencana dirilis pada pemerintahan Barack Obama.  
Draf aturan itu bertujuan memangkas lebih dari sepertiga emisi karbon dari pembangkit listrik dari posisi 2005 pada 2030 dengan mendorong utilitas serta mengalihkan sumber bahan bakunya dari batu bara ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti gas, matahari, dan angin.  
Rencana Obama itu tidak pernah berlaku karena adanya tuntutan dari negara bagian yang dikuasai Partai Republik. 

Kasusnya masih tertahan di Mahkamah Agung AS pada 2016.
 
Sebelumnya, harga batu bara turun beruntun dan tidak terusik sejak 10 Juni akibat sentimen negatif dari potensi kenaikan produksi batu bara dari China. 
Di China, produksi batu bara domestik diprediksi akan meningkat hingga lebih dari 100 juta ton. 

Pasalnya, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics, NBS), ada kapasitas produksi batu bara tambahan sebesar hampir 200 juta ton yang siap untuk digarap tahun ini.
        

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perhatian! Facebook-Instagram-WhatsApp Masih Down

Wall Street Hijau, Penjualan Ritel Tokcer, Kurang Apa Lagi?

Gara-Gara Brexit, Harga Emas Kembali Sentuh US$ 1.300